Posted by : Beako
Tuesday, May 3, 2016
Hi guys Back with me in kanji lesson ^^ Ya
kali ini melanjutkan kanji yang kemarin :http://kashikoanimtaku.blogspot.co.id/2016/05/kanji-angka-untuk-pemula-d.html
Dalam sistem penulisan
Bahasa Jepang, terdapat tiga macam aksara yang dipakai. Dua di antaranya sudah
dibahas dalam tulisan sebelumnya di blog ini, yakni huruf kana (hiragana dan
katakana). Sekarang kita akan membahas tentang satu aksara lain di bahasa Jepang,
yakni Kanji.
Mengenai apa itu huruf
Kanji, perbedaannya dengan huruf kana, juga bagaimana penggunaannya akan segera
kita amati berikut ini.
さあ、 はじめましょう。。。
Sekilas Huruf Kanji
Huruf Kanji (jp: 漢字 )
adalah huruf Jepang yang diimpor dari aksara Cina. Dinamai “Kanji” karena
menyesuaikan dengan istilah Mandarin Hanzi. Hanzi adalah
nama aksara tradisional Cina. Seiring berlalunya waktu, aksara ini diserap
penggunaannya oleh Bahasa Jepang.
Berbeda dengan huruf latin, Kanji memiliki ciri khas yang unik.
Aksara kanji bersifatideogram — yakni, satu aksara
melambangkan sebuah gagasan. Misalnya sebagai berikut.
Contoh Kanji:
川 = sungai
風 = angin
星 = bintang
風 = angin
星 = bintang
(dan
seterusnya)
Uniknya, meskipun contoh-contoh melambangkan satu ide, mereka
bisa dibaca dengan cara yang berbeda. Kalau di pelajaran bahasa Indonesia kita
sering mendengar istilah homograf — penulisannya sama tapi
bacaannya lain. Kasusnya di sini rada mirip dengan itu.
Contoh Kanji:
川 = sungai → bisa dibaca “kawa” ( かわ ) atau “SEN” ( セン )
風 = angin → bisa dibaca “kaze” ( かぜ ) atau “FUU” ( フウ )
星 = bintang → bisa dibaca “hoshi” ( ほし ) atau “SEI” ( セイ )
風 = angin → bisa dibaca “kaze” ( かぜ ) atau “FUU” ( フウ )
星 = bintang → bisa dibaca “hoshi” ( ほし ) atau “SEI” ( セイ )
(dan
seterusnya)
Peristiwa di atas terjadi karena huruf Kanji memiliki lebih dari
satu cara membaca. Di atas tadi saya sekadar mencontohkan dua, tetapi
sebenarnya, terdapat tigamacam cara membaca kanji. Masing-masing
disebut cara baca ON (on-yomi), cara baca KUN (kun-yomi),
dan cara baca NANORI (nanori-yomi).
Mengenai tiga cara baca
tersebut akan kita bahas lebih lanjut di bawah ini.
Cara Membaca Kanji: On, Kun, dan Nanori
a) Cara Baca On (On-yomi)
Sebagaimana sudah diceritakan di awal, Kanji adalah huruf Jepang
yang diimpor dari aksara Cina. Oleh karena itu terdapat pengucapan Kanji yang
menyesuaikan dengan bahasa Cina. Nah, pengucapan kanji jenis ini disebut
sebagai On-yomi.
Meskipun begitu, karena
perbedaan dialek antara Cina dan Jepang, jadinya pengucapan Kanji tersebut
tidak sempurna. Misalnya contoh berikut.
Contoh Kanji:
信 =
kebenaran/kejujuran
->
dalam bahasa cina dibaca: ‘xin’
-> dalam on-yomi disesuaikan menjadi: ‘shin’ ( シン )
-> dalam on-yomi disesuaikan menjadi: ‘shin’ ( シン )
Sebagaimana bisa dilihat, terdapat penyesuaian dari Mandarin
‘xin’ menjadi Jepang ‘shin’. Meskipun demikian intinya tetap: cara baca
ON (on-yomi) adalah cara baca Kanji menyesuaikan
dengan aksara Cina.
Otomatis, karena pertalian dengan huruf Cina tersebut, setiap
kanji memiliki on-yomi. Sekarang kita kembali ke tiga contoh yang
sudah disebut di awal.
Contoh Kanji:
川 = asal Mandarin: ‘chuan’ menjadi on-yomi: “SEN” ( セン )
風 = asal Mandarin: ‘feng’ menjadi on-yomi: “FUU” ( フウ )
星 = asal Mandarin: ‘xing’ menjadi on-yomi: “SEI” ( セイ )
風 = asal Mandarin: ‘feng’ menjadi on-yomi: “FUU” ( フウ )
星 = asal Mandarin: ‘xing’ menjadi on-yomi: “SEI” ( セイ )
Tentunya contoh lain
dapat dicari di kamus. Untuk dicatat, setiap kamus bahasa Jepang menuliskan
on-yomi dalam huruf katakana. Jadi ada baiknya memastikan hafalan katakana
sebelum belajar on-yomi. ^^
CATATAN PENTING!
Walaupun yang dicontohkan di atas cuma satu on-yomi, kadang ada kanji yang memiliki dua atau tiga on-yomi. Misalnya kanji 石 (batu) dapat dibaca:
“SEKI” ( セキ )
“SHAKU” ( シャク )
“KOKU” ( コク )
Walaupun yang dicontohkan di atas cuma satu on-yomi, kadang ada kanji yang memiliki dua atau tiga on-yomi. Misalnya kanji 石 (batu) dapat dibaca:
“SEKI” ( セキ )
“SHAKU” ( シャク )
“KOKU” ( コク )
Untuk
memastikan cara baca selengkapnya, jangan lupa selalu mencocokkan dengan kamus.
b) Cara Baca Kun (Kun-yomi)
Apabila on-yomi adalah cara baca Kanji
berdasarkan bahasa Cina, maka cara baca KUN (kun-yomi) adalah
sebaliknya. Kun-yomi adalah cara baca Kanji yang ASLI
Jepang. Asli Jepang di sini dalam artian tidak terpengaruh oleh Mandarin.
Misalnya contoh berikut.
Contoh Kanji:
剣 =
pedang/mata pisau
-> dalam bahasa Jepang
dibaca ‘tsurugi’ ( つるぎ )
->
TAK BERHUBUNGAN DENGAN: Mandarin ‘jian’ / on-yomi KEN ( ケン )
Dari contoh di atas
terlihat bahwa cara baca KUN adalah asli Jepang. Dalam segi pengucapan dia
tidak ada perhubungan dengan Mandarin — hanya penulisannya saja yang menumpang
aksara Cina.
Jadi di sini on-yomi dan kun-yomi berperan
saling melengkapi. Apabila yang satu membaca Kanji berdasarkan Mandarin, maka
yang lain melakukannya secara Jepang.
Kembali ke tiga contoh
paling awal di muka, maka perbandingan ON/KUN-nya adalah:
Contoh Kanji:
川 = kun-yomi: “kawa” ( かわ ) /
on-yomi: “SEN” ( セン )
風 = kun-yomi: “kaze” ( かぜ ) / on-yomi: “FUU” ( フウ )
星 = kun-yomi: “hoshi” ( ほし ) / on-yomi: “SEI” ( セイ )
風 = kun-yomi: “kaze” ( かぜ ) / on-yomi: “FUU” ( フウ )
星 = kun-yomi: “hoshi” ( ほし ) / on-yomi: “SEI” ( セイ )
Untuk dicatat, penjelasan kun-yomi dalam kamus
selalu dituliskan dalam huruf hiragana. Oleh karena itu jangan lupa melatih
hafalan hiragana untuk membacanya.
CATATAN PENTING!
Walaupun yang dicontohkan di atas cuma satu kun-yomi, kadang ada kanji yang memiliki banyak kun-yomi. Misalnya kanji 空 (langit/kosong) dapat dibaca:
Walaupun yang dicontohkan di atas cuma satu kun-yomi, kadang ada kanji yang memiliki banyak kun-yomi. Misalnya kanji 空 (langit/kosong) dapat dibaca:
“sora” ( そら )
“kara” ( から )
“aku” ( あく )
“kara” ( から )
“aku” ( あく )
Seperti
sebelumnya, jangan lupa untuk selalu mencocokkan dengan kamus.
c) Cara Baca Nanori (Nanori-yomi)
Berbeda dengan dua cara bacaan sebelumnya, cara baca
NANORI (nanori-yomi)tidak berhubungan langsung dengan Bahasa Jepang
sehari-hari. Pada kenyataannya nanori agak lebih unik; ini adalah pembacaan
kanji yang khusus dipakai untuk nama. Nama ini bisa diberikan untuk
orang atau tempat/daerah.
Meskipun demikian perlu dicatat bahwa banyak nama Jepang disusun
menggunakan kombinasi on-yomi / kun-yomi saja
(jadi tidak mutlak harus melibatkan nanori). Barangkali kalau boleh
diibaratkan: mau pakai nanori atau tidak itu tergantung yang memberi nama saja. Apapun
pilihannya, aturan penggunaan nanori adalah untuk pemberian nama.
Contoh kanji yang dapat
berdiri sendiri sebagai nama, lewat bacaan nanori:
恵 = berkah / kebaikan
->
dapat dibaca secara nanori sebagai: “satoshi”
-> dapat dibaca secara nanori sebagai: “aya”
-> meskipun begitu, secara kun-yomi dibacanya “megumi”
-> dapat dibaca secara nanori sebagai: “aya”
-> meskipun begitu, secara kun-yomi dibacanya “megumi”
Nanori bisa juga dipakai sebagai kombinasi dengan on/kun-yomi untuk
membentuk nama, misalnya:
飯田 = “Iida”
-> 飯 dibaca nanori: “ii”
-> 田 dibaca kun: “ta”
-> 田 dibaca kun: “ta”
(gabungan
“ii” + “ta” dibaca “Iida”)
Karena khusus untuk dipakaikan nama, tidak semua kanji
memiliki nanori-yomi. Kata berkonotasi negatif biasanya tidak punya
nanori — hanya sebatas on- dankun-yomi saja.
Elemen Dasar Kanji: Radicals (Bushu, 部首 )
Radicals (jp: bushu, 部首 ) adalah kelas kanji yang paling mendasar. Dinamai seperti itu
karena mengacu pada bahasa latin radix —
dalam bahasa Indonesia berarti “akar”. Kanji yang tergolong radical dapat
bergabung dengan kanji lain; membentuk kanji yang baru.
Oleh karena itu, radicals dalam Kanji berarti
“akar” yang membentuk Kanji yang lebih kompleks.
Misalnya contoh berikut.
Contoh Radical:
山 =
gunung
dapat diturunkan menjadi kanji baru:
山
(gunung) + 石 (batu) = 岩 (tebing/batu cadas)
山
(gunung) + 風 (angin) = 嵐 (badai) [i.e. “angin besar”]
山
(gunung) + 尢 (patahan) + 夂 (turun) = 峻
(curam)
*) mengenai cara baca kanjinya, silakan copy-paste ke WaKan atau JLookUp.
Mengenai radicals sendiri aturannya sangat
kompleks, oleh karena itu kita takkan membahas terlalu jauh. Lebih lagi tulisan
ini maksudnya sekadar pengenalan Kanji. Meskipun begitu intinya relatif
sederhana.
Radicals adalah elemen dasar yang membentuk
kanji. Kerumitan kanji pada dasarnya adalah sekadar susun-rangkai radicals.
Apabila kita hafal radicals, maka menghafalkan kanji jadi lebih
mudah.
Adapun jumlah radical selengkapnya mencapai
angka di atas 200. Daftar radicalyang lengkap beserta turunannya
bisa dilihat di: [sini]
Sekarang kita kembali
membahas contoh.
Di atas tadi kita melihat contoh radicals yang
relatif straightforward, yakni, mudah ditebak artinya. Meskipun
begitu ada juga kombinasi yang agak susah dipahami — biarpun komponen
pembentuknya relatif jelas.
Misalnya sebagai berikut.
Contoh Radical:
田 =
sawah
dapat diturunkan menjadi kanji baru:
田
(sawah) + 力 (tenaga) = 男 (pria/lelaki)
田
(sawah) + 心 (hati) = 思 (berpikir)
田
(sawah) + 个 (atap) + 儿 (kaki) = 界 (dunia)
*) mengenai cara baca kanjinya, silakan copy-paste ke WaKan atau JLookUp. =P
Entah bagaimana asal-usul pengartiannya, barangkali orang Jepang
asli lebih tahu. Yang
jelas radicals adalah komponen penting dalam membentuk kanji —
elemen yang harus dikuasai jika kita ingin bisa baca-tulis Bahasa Jepang.
Gabungan Antar Kanji (Jukugo, 熟語 )
Di bagian sebelumnya kita membahas tentang radicals,
yakni gabungan komponen untuk membentuk sebuah kanji. Sekarang kita akan
membahas tentang gabungan lebih dari satu kanji. Secara
istilah kebahasaan gabungan antar kanji ini disebut compound (jp: jukugo,
熟語 ).
Kalau di Bahasa Indonesia, kita sering merangkai kata untuk
menjelaskan detail. Misalnya “rumah” + “kayu” = “rumah kayu”. Hal yang sama
juga berlaku dalam konteks jukugo — dua buah kanji berperan
membentuk ide yang lebih detail.
Misalnya contoh berikut.
電車 (“densha”)
dapat dipecah menjadi:
電
(listrik) + 車 (mobil/kendaraan)
oleh karena itu:
電車 = kendaraan listrik = kereta
listrik
Contoh lain yang lebih
dari dua kanji, misalnya:
武士道 (“bushidou”)
dapat dipecah menjadi:
武 (sifat
ksatria) + 士 (samurai) + 道 (jalan)
oleh karena itu:
武士道 = jalan keksatriaan samurai
Sebagaimana sudah
diutarakan, prinsipnya sama dengan bagaimana kita bermain kata di bahasa
Indonesia. Semakin kita ingin detail, maka akan semakin banyak gabungan
kanjinya.
Catatan Khusus: Aturan Membaca Jukugo
Pada umumnya kombinasi jukugo dibaca secara on-yomi. Dalam contoh“bushidou” ( 武士道 ) tiga kanji dibaca secara ON-ON-ON. Demikian juga “densha”( 電車 ) dibaca secara ON-ON.
Meskipun begitu terdapat pengecualian. Jukugo untuk “Asahi”(
朝日 ) dibaca secara KUN-KUN; “ou-sama” (
王様 ) dibaca ON-KUN, dan sebagainya. Pengecualian
ini banyak macamnya, oleh karena itu, mesti dihafalkan sendiri-sendiri.
Pengecualian juga terdapat pada nama orang/tempat di
Jepang. Jukugo pada nama dapat dibaca berupa kombinasi ON,
KUN, dan NANORI. Sebagai contoh “Sakurada” ( 桜田 )
dibaca KUN-KUN; “Satou” ( 佐藤 )
dibaca ON-ON; dan “Gunma” ( 群馬 )
dibaca ON-KUN.